Kamis, 29 Desember 2011

DRAMA KOMEDI "DOKTER GILA "


DOKTER GILA
           Suatu hari di sebuah Rumah Sakit di Kota Asoy,,Provinsi Geboy,,Indonesia sebelah kiri kebarat-baratan..,,yang tepat bersebelahan dengan Rumah Sakit Jiwa,Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang,,,. . . . .
Terdapat seorang gadis ,,dia adalah  Clara .,,menyelinap di balik pintu ruang dokter….,,terlihat sedang asyik mengamati Dokter Fana,,yang merupakan dokter di ruangan itu,,,dan akhirnya……
dr.Fana:  Aduuuh…laper banget nih??? Jam segini nasi pecel enak kali ya…… (melepas jas dan pergi meninggalkan ruangan).
                Saat dokter pergi makan siang,,dan melihat keadaaan ruangan kosong,tanpa ragu gadis itu langsung masuk ke dalam ruangan ,.,.
Clara: Hallo………hallo….hallo….Wah gak ada orang nih..yes yes yes!!! Wow,ada jas nganggur nih,,kerennn,,lumayan nih buat lebaran…(padahal  lebaran udah lewat)
                 Tak lama kemudian terdengar langkah kaki seseorang dari luar ruangan,dan …..ternyata dia adalah seorang pasien yang ingin berkonsultasi dan dia baru pertama ini pergi ke Rumah Sakit ini.,
Santi: Tok tok tok…(mengetuk pintu lalu masuk ke dalam ruangan),,Siang dok?? Dok ,dokter dok….(memanggil ) Kok gak ada orang ya??
Clara: (Tiba-tiba muncul dari bawah meja)  Ciluuuuuukbaaa..,,hey siapa loe?? Gak kenal deh gue!! Kenalan dulu donk,,tak kenal maka tak tonjok..
Santi: (Terheran-heran dan terdiam sejenak) Ahh..dokter bisa aja?? Ini lo dok,saya Santi ,mau konsultasi .
Clara: Ehmmm…konsultasi?? Konsultasi apa yaaa??
Santi: Ini lo dok,,akhir-akhir ini saya sering gatal-gatal gitu,,Ini sakit apa yaaa?? (sambil garuk-garuk mirip monyet)
Clara: Hahaha….monyet tuh…(tertawa terbahak bahak)
Santi: (Semakin heran) Mana monyetnya??
Clara: Hahaha….tuh cari aja di bonbin (sambil menunjuk-nunjuk muka  Santi)
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan….datanglah seorang suster cantik.,,suster Chika namanya,,suster  tersebut masih asing agaknya dengan dokter-dokter di Rumah Sakit ini,,karena dia suster baru,,
Suster: Tok tok tok…Permisi dokter…
Clara:  Waaaaw asooooy. . . .
Suster: Ini benar dokter Fana ya??
Clara: Siapa loe??
Suster: Kenalin dok,,saya Chika,,suster baru disini ..,,
Clara: Asyik ada pembantu baru nih,, yes yes yes! Suster,,beliin nasi pecel donk,,laper nih!!!! (sambil bisik-bisik).
Suster: Tapi….,,iya deh kalo begitu,,Misi dok??( pergi meninggalkan ruangan)
Santi:  Dok,,jadi apa penyakit saya ini?? (sedikit kesal)
Clara: Haah!! Helloow…pikir aja sendiri,,punya otak gak sih loe!
Tak lama kemudian ada dua petugas dari Rumah Sakit Jiwa sebelah yang sedang berlagak kebingungan,,dan rupanya mereka sedang mencari pasiennya yang melarikan diri dan ingin menemui dr.Fana..
Petugas 1: Kira-kira dr.Fana tau gak ya?? Coba kita Tanya yuk??!!
Petugas 2: Okelah kalo begitu.,
Lalu…
Petugas 1: Tok tok tok…permisi dokter,,
Clara: Hah!! (panic lalu sembunyi di bawah meja)
Santi: Lho?? Kenapa dok? Kok malah petak umpet?
Petugas 1: Siang mbak….,,dokter Fana ada??
Santi: Maksud anda dokter di ruangan ini??
Petugas 2: Ya donk,,siapa lagi??
Santi: Lha itu di bawah (dengan santainya menjawab)
Petugas 1: Hey!! Ngapain kamu disini!! (panic)
Clara: Hahaha….maen aja kok,,sini maen sama aku,,,! Deeee
Petugas 2: Hey mau kemana kamu?!
Tiba-tiba datang dokter Fana dan suster Chika,,lalu mereka mendengar suara ribut di dalam ruangan.
dr.Fana: Aduuuuuh…ada apa ini kok ribut-ribut?? Sudah-sudah..(dengan wajah memelas)
Suster: Dokter Fana!! Ada apa dengan dokter Fana ??!!
dr.Fana:  Dokter Fana?? O……tidak bisa kawan…saya dr.Fana,, gimana sih??
Suster& Santi: Hah!!!!@ appaaa!!!! (sangat terkejut)
Petugas 2: Maaf dok,ini pasien dari Rumah Sakit Jiwa sebelah dok…beberapa jam yang lalu,dia                       melarikan diri dan ternyata disini memakai jas dokter.
Santi: Ya ampuuuun …berarti dari tadi saya ngomong sama orang gila ??? (nada kesal)
dr.Fana: Masya’Allah,,kok jadi kayak gini yaaaa….…
Clara: O…..Tidak bisa???  Monyet,,monyet…,monyet ,monyeeet….(sambil tertawa-tawa layaknya anak kecil)
Petugas 1: Ya sudahlah dok,,kami minta maaf akan kelalaian kami,,kami tidak akan membiarkan pasien-pasien kami melarikan diri seperti ini lagi….
Dr.Fana : Oke laaaah…bisa diaturr..
Suster: Iiih amit-amit deh.,,dari tadi aku ngomong  sama orang gila,,capedeh capedeh capedeh….. . . .(menggerutu seakan tak terima)
Petugas 1 & 2 : Dok,,kami permisi dulu…mari…
dr.Fana: Okeylah kalo begitu. . .
Clara: Dada dada dada. . . monyet monyet!!! (tertawa-tawa)
dr.Fana: Hmmm…orang gila jaman sekarang gitu yach? Nyusahin orang aja..
Santi: Haduuuuh…ter_la_lu !!
Suster: Ya Allah. . . .kesel aku!!
dr.Fana: Lebay amat sih !!
Suster: Terserah aku donk!!
dr.Fana: Hey,,jangan gitu kawan,,!! Sok banget sih! (Mereka bertengkar layaknya anak SD)
Santi: Woooy,,ya sudah kalo pada rebut sendiri ,mending saya cari Rumah Sakit laen aja!! Misi!
Suster & dr.Fana: Okey silahkan keluar!!
Tak lama kemudian…
dr.Fana: Eh mbak,,jgn pergi mbak,mbak yuuuuuuu,,,(sambil berlarian mengejar Santi).
Demikianlah yang terjadi,,pasien yang sudah banyak membuang waktunya dengan orang gila semakin kesal.Akhirnya pergi mencari Rumah Sakit lain karena dokter dan suster yang juga ribut sendiri seakan tidak menghiraukannya.Sepertinya sekarang dokter dan suster tersebut sudah ketularan virus ,virus-virus gila…Aneh memang,,tapi memang mereka semua aneh dan gila,,termasuk anda para penonton.,,hahaha….

Rabu, 02 November 2011

PIRAMIDA MAKANAN


PIRAMIDA MAKANAN



Ø Piramida Ekologi
Piramida ekologi yaitu suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya semakin sedikit . Tingkat trofik tersebut terdiri dari produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tertier. Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah. Sedangkan herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida.
Piramida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida biomassa, piramida jumlah.
1.     Piramida Energi
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi.

Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.


      2  .Piramida Biomassa

Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
      3. Piramida Jumlah

Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.

      Jumlah produsen selalu lebih banyak daripada konsumen dengan tujuan untuk menjadikannya sebagai keseimbangan sebuah ekosistem. Jika salah satu konsumen lebih banyak daipada produsen, maka akan menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem itu sendiri. Seperti halnya apabilajumlah populasi belalang lebih banyak daripada padi maka akan mengakibatkan jumlah padi akan semakin berkurang, dan apabila jumlah padi berkurang, populasi belalang sebagai pemakan padi itu sendiri juga akan berkurang, dan seterusnya.
Ketika organisme autotrof (produsen) dimakan oleh herbivora (konsumen I), maka energi yang tersimpan dalam produsen (tumbuhan) berpindah ke tubuh konsumen I (pemakannya) dan konsumen II akan mendapatkan energi dari memakan konsumen I, dan seterusnya. Setiap tingkatan pada rantai makanan itu disebut taraf trofi. Ada beberapa tingkatan taraf trofi pada rantai makan sebagai berikut.
  • Tingkat taraf trofik 1 : organisme dari golongan produsen (produsen primer)
  • Tingkat taraf trofik 2 : organisme dari golongan herbivora (konsumen primer)
  • Tingkat taraf trofik 3 : organisme dari golongan karnivora (konsumen sekunder)
  • Tingkat taraf trofik 4 : organisme dari golongan karnivora (konsumen predator)
Di dalam rantai makanan tersebut, tidak seluruh energi dapat dimanfaatkan, tetapi hanya sebagian yang mengalami perpindahan dari satu organisme ke organisme lainnya, karena dalam proses transformasi dari organisme satu ke organisme yang lain ada sebagian energi yang terlepas dan tidak dapat dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai produsen menempati taraf trofi pertama yang hanya memanfaatkan sekitar 1% dari seluruh energi sinar matahari yang jatuh di permukaan bumi melalui fotosintesis yang diubah menjadi zat organik.[3]
Jika tumbuhan hijau dimakan organisme lain (konsumen primer), maka hanya 10% energi yang berasal dari tumbuhan hijau dimanfaatkan oleh organisme itu untuk pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam bentuk panas terbuang ke atmosfer. Selama keadaan produsen dan konsumen-konsumen tetap membentuk piramida, maka keseimbangan alam dalam ekosistem akan terpelihara.
Hubungan tingkat trofik suatu ekosistem

Suatu ekosistem tersusun atas tingkat tropik.Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung yang lainnya dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof, atau produsen primer (primary producer) ekosistem tersebut. Sebahagian produser primer adalah organisme fotositentik yang menggunakan energi cahaya untuk mensintensis gula dan senyawa organik lainnya, yang kemudian digunakan oleh produsen primer tersebut sebagai bahan bakar untuk respirasi seluler dan sebagai bahan pembangun untuk pertumbuhan. Selain itu hasil dari proses metabolisme organisme autotrof ini akan di manfaatkan oleh organisme heterotrof.
Organisme heterotrof merupakan kosumen yang akan memanfaatkan energi yang berasal dari organisme autitrof. Organisme ini terdiri atas kelompok herbivora dan kelompok karnivora. Dalam tingkatan tropik organisme herbivora menduduki tingkat kedua, organisme herbivora ini memanfaatkan pertama kali energi dari autotrof karena itulah organisme yang memakan tumbuhan atau alga ini disebut konsumen primer. Konsumen primer dalam fase kehidupannya sangat tergantung pada ketersediaan organisme autotrof. Sedangkan kelompok hewan karnivora berada pada tingkat topik ketiga sehingga dapat juga dikatakan sebagai konsumen sekunder, karnivora yang memakan herbivora. Karnivora ini selanjutnya dapat dimakan oleh karnivora lain yang merupakan konsumen tersier,dan beberapa ekosistem bahkan memiliki karnivora dengan tingkat yang lebih tinggi lagi .

AKHLAK TERPUJI ( RIDHO)


                                                                                                     
RIDHO


           Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya.
Ridha (رِضَى ) menurut kamus al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dan bisa diartikan Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-NYA yang setiap saat selalu kita rasakan. Pengertian ridha  juga ialah menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah s.w.t. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah s.w.t.
Allah swt berfirman:


        Artinya:”Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya.Itulah keberuntungan yang paling besar".(QS. Al-Maidah:119)
     Jadi ridho adalah perilaku terpuji menerima dengan senang apa yang telah diberikan Allah kepadanya, berupa ketentuan  yang diberikan kepada manusia.
      Dalam kehidupan seserorang ada beberapa hal yang harus menampilkan sikap ridha, minimal empat macam berikut ini:
1. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah
    Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha terhadap semua nilai dan syari’ah Islam.
2. Ridha terhadap taqdir Allah.
     Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan, sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh seorang muslim.
Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan nafsu dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap akan segera berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya. Sebab didalam hatinya selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap sang Khaliq bagi orang yang ridha ujian adalah pembangkit semangat untuk semakin dekat kepada Allah, dan semakin mengasyikkan dirinya untuk bermusyahadah kepada Allah.
3. Ridha terhadap perintah orang tua.
    Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua,  sebagaiman perintah Allah dalam Q.S. Luqman (31) ayat 14. Bahkan Rasulullah bersabda :
      Artinya: “Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua”. Begitulah tingginya nilai ridha orang tua dalam kehidupan kita, sehingga untuk mendapatkan keridhaan dari Allah, mempersyaratkan adanya keridhaan orang tua. Ingatlah kisah Juraij, walaupun beliau ahli ibadah, ia mendapat murka Allah karena ibunya tersinggung ketika ia tidak menghiraukan panggilan ibunya.
 4. Ridha terhadap peraturan dan undang-undang Negara
     Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan demikian akan menjamin keteraturan dan ketertiban sosial. sebagaimana firman Allah yang terdapat dalam Q.S. an-Nisa:59.
    “Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (Q.S. an-Nisa:59).
     Ulil Amri artinya orang-orang yang diberi kewenangan, seperti ulama dan umara (Ulama dan pemerintah). Ulama dengan fatwa dan nasehatnya sedangkan umara dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.Termasuk dalam ridha terhadap peraturan dan undang-undang negara adalah ridha terhadap peraturan sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri sendiri, orang tua, guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian mempersiapkan diri menjadi kader bangsa yang tangguh.
Dalil tentang Ridho
Artinya:”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).(QS. At-Taubah:59)

Contoh Perilaku Ridho
    Dalam suatu kisah Abu Darda’, pernah melayat pada sebuah keluarga, yang salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Keluarga itu ridha dan tabah serta memuji Allah swt. Maka Abu Darda’ berkata kepada mereka. “Engkau benar, sesungguhnya Allah swt. apabila memutuskan suatu perkara, maka dia senang jika taqdirnya itu diterima dengan rela atau ridha.Begitu tingginya keutamaan ridha, hingga ulama salaf mengatakan, tidak akan tampak di akhirat derajat yang tertinggi daripada orang-orang yang senantiasa ridha kepada Allah swt. dalam situasi apapun.Dalam riwayat dikisahkan  sebagai berikut ; pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. melihat Ady bin Hatim bermuram durja, maka Ali bertanya ; “Mengapa engkau tampak bersedih hati ?”. Ady menjawab ; “Bagaimana aku tidak bersedih hati, dua orang anakku terbunuh dan mataku tercongkel dalam pertempuran”. Ali terdiam haru, kemudian berkata, “Wahai Ady, barang siapa ridha terhadap taqdir Allah swt. maka taqdir itu tetap berlaku atasnya dan dia mendapatkan pahalaNya, dan barang siapa tidak ridha terhadap taqdirNya maka hal itupun tetap berlaku atasnya, dan terhapus amalnya”.
Cara menumbuhkan perilaku ridho
Apabila tertimpa musibah, anggap saja itu adalah cobaan yang Allah berikan.                    Mentaati perintah orang tua sekecil apapun.                                                                                 Mentaati peraturan yang diatur oleh pemerintah demi kemashalatan masyarakatnya.             Menerima semua nikmat yang Allah berikan.
Hikmah Hikmah perilaku ridho
Perilaku terpuji bagi setiap individu muslim haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip agama. beberapa hikmah perilaku terpuji di atas adalah:
  1. Dapat menenangkan pikiran atau batin
  2. Dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT
  3. Menciptakan suasana damai dengan masyarakat